Kritikan PBNU di Tepis Ade Armando Soal Politik Identitas
Warga62 - PBNU mengkritik Ade Armando soal pernyataan suara pemilih Kristen dan peluang Anies Baswedan memenangi Pilpres 2024. PBNU meminta Ade Armando tak mengangkat isu politik identitas.
"PBNU menilai Ade Armando tidak seharusnya mengangkat isu identitas Kristen dalam politik karena akan merugikan umat Kristen. Jika ada persepsi bahwa umat Kristen berhadapan secara politik dengan kelompok lain, konsekuensinya akan berbahaya sekali bagi masa depan umat Kristen itu sendiri. Memperalat identitas agama dalam politik sangat berbahaya terhadap keutuhan bangsa," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulaeman Tanjung dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Sulaeman menolak keras pemakaian politik identitas dalam kontestasi politik. Dia mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. "PBNU menentang penggunaan politik identitas dalam pilpres maupun pemilihan kepala daerah, karena cara seperti ini, akan merusak keutuhan bangsa dan NKRI. PBNU menghimbau kepada semua pihak agar tidak terpancing isu identitas agama atau isu2 lain yg akan memecah belah keutuhan bangsa ini," tulisnya.
Pernyataan Ade Armando sebelumnya diunggah di YouTube CokroTV dengan judul 'Ade Armando: BILA SUARA UMAT KRISTEN TERBELAH, ANIES AKAN MENANG'. Video itu ramai di Twitter pada hari ini.
Hal yang menonjol dalam video Ade itu adalah 'kalau umat Kristen kompas, Anies akan gagal. Kalau suara umat Kristen terbelah, Anies akan melenggang menjadi presiden.' Ade armando menjelaskan lebih lanjut.
"Soal video saya, pemilih pada 2024 nanti, kemungkinan besar yang menentukan hasil akhir adalah pemilih Kristen," kata Ade yang juga dosen di Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, jumlah pemilih muslim untuk Anies dan Ganjar Pranowo bersaing ketat. Namun, apabila pemilih Kristen tidak kompak, itu keuntungan bagi Anies.
"Kalau Kristen terpecah, maka Anies sangat berpeluang menang. Misal 50:50 atau 60:40, meski Ganjar mendapat 60%, masih mungkin Anies yang menang," kata Ade.
Kubu Anies dinilai sangat menyadari pentingnya suara pemilih Kristen. Jadi, pendekatan diambil untuk menarik suara orang Kristen. "Saya ingin mengingatkan teman-teman Kristen, jangan mau dimanfaatkan seperti itu," kata Ade.
Pernyataan ini menuai kritik. Ade tidak terima disebut sebagai pembagi. "Saya tidak terima disebut memecah belah. Kubu Anies yang terus menggunakan simbol-simbol agama agar masyarakat memilih Anies," kata Ade Armando kepada detikcom, Kamis (11/3/2022).
Aktivis media sosial ini menjelaskan bahwa pihak yang memecah belah adalah mereka yang menggunakan politik identitas untuk memenangkan misinya. Ade juga tidak merasa menjadi aktor dalam politik identitas.
"Ini bukan politik identitas. Misalnya kalau saya bilang pilih Anies atau Ganjar Pranowo karena agama atau suku, itu politik identitas," kata Ade. Ade ingin semua capres di Pilpres 2024 memperjuangkan ide, mengutamakan rasio, bukan menggunakan agama. Ade mengatakan akan melawan politik identitas.